Trik Agar Anak Tak Merasa Dikepoin Saat Ortu Follow Akun Medsosnya

Tidak hanya orang dewasa, saat ini, media sosial juga menjadi konsumsi remaja. Untuk menjaga pergaulan putra-putrinya pun terkadang ada orang tua yang turut membuat akun di media sosial dan lantas mem-follow sang anak agar bisa mengawasi gerak-gerik mereka di dunia maya.

Terkait hal ini, diungkapkan psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, orang tua yang mem-follow akun jejaring sosial anak tak selalu kepo alias ingin tahu. Justru hal itu bisa menjadi bahan obrolan seputar kehidupan anak.

"Misal ada teman yang ngasih komentar tertentu bisa jadi bahan obrolan 'kok kata si A kamu disebut begini sih Nak, emangnya ada apa'," kata wanita yang akrab disapa Nina ini di sela-sela acara '15 Menit SariWangi Cerita baru' di Blue Jasmine Restaurant, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2015).

Baca juga: Ini Sebabnya Anak Malas Berbagi Cerita dengan Orang Tua

Memang, Nina tak menampik ketika orang tua mengikuti akun media sosial anak bisa jadi akan membuat anak merasa tidak nyaman. Namun, hal ini bisa diatasi ketika hubungan orang tua dan anak baik, dipastikan Nina anak akan merasa fine-fine saja ketika ia berteman dengan orang tuanya di jejaring sosial.

"Kalau hubungan sudah baik, kan anak merasa orang tuanya ini teman buat dia. Kalo hubungannya nggak baik, bisa-bisa akun ortunya yang diblock. Tapi, dalam menggunakan sosial media pun orang tua harus bijak, bisa jadilah ortu yang layak ditiru, bukannya sosial media untuk menjelek-jelekkan orang atau gimana, yang ada anaknya malas temenan sama ortunya," papar ibu dua anak ini.

Nina mengingatkan dalam tiap tahapan memang ada kesulitan anak untuk terbuka kepada orang tua, umumnya ketika mereka memasuki masa remaja. Akibat perubahan hormonal, bisa saja anak jadi tidak mood menceritakan apa yang ia alami. Jika itu yang terjadi, orang tua bisa membantu menciptakan suasanya yang nyaman bagi anak untuk bercerita.

Contoh sederhananya, ayah atau ibu bisa hanya sekadar duduk di sebelah anak kemudian 'memancing' mereka, kemudian perlahan anak bisa mengeluarkan cerita itu. Ketika anak cenderung defensif atau cenderung menolak untuk bercerita, menurut Nina orang tua jangan malah defensif tapi tunjukkan bahwa ia mau mendengarkan cerita anak.

Baca juga: Cara Agar Anak yang Tertutup Mau 'Murah Omong' pada Orang Tua


"Tunggu aja, katakan 'kamu yakin seperti itu, betulkah nggak mau cerita?', saat anak bilang 'apaan sih mama sama papa', bilang saja kalau kita benar-benar ingin mendengarkan cerita dia. Lakukan ini terus menerus setiap hari. Pasti anak ada fase defensif walaupun selama ini deket sama kita. Yang penting tetep dingertiin aja dan dibiasakan cerita," tutur Nina.

"Jangan harap ayah atau ibu adalah orang yang paling tahu, pasti ada rahasia yang dimiliki anak. Untuk memperkecil hal itu kita harus sensitif terhadap perubahan perilaku anak. Ortu juga baiknya kenal teman atau anggota keluarga lain karena kadang kita menemukan rahasia dari anggota keluarga lain atau teman si anak. Tapi tetap, usahakan kita bisa tahu hal-hal seputar anak dari anak langsung," pungkasnya.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Trik Agar Anak Tak Merasa Dikepoin Saat Ortu Follow Akun Medsosnya di blog 77 Nets Harap Tidak Melakukan Hal hal yang Melanggar Privacy Policy dan TOS GaZeID pada Konten Kami, Dan Harap Mengisi Komentar dibawah ini!. Tanggapan Kritikan dan Masukan akan Kami Terima Dengan Lapang Dada.

Artikel terbaru :

Peraturan Berkomentar 77 Nets

1. Berkomentar dengan Topik yang sedang dibahas diatas
2. Berkomentar sesuai dengan etika bahasa Indonesia
3. Dilarang menjual barang dagangan dikomentar kami
4. Komentar paling lama kami jawab 1x24 Jam